Penatalaksanaan Diet Bagi Penderita Diabetes Mellitus yang Berpuasa Ramadhan di Masa Pandemi

Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya.
Pada penderita Diabetes Mellitus perlu mematuhi keteraturan jadwal makan, jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi (terutama makanan sumber karbohidrat), khususnya pada mereka yang menggunakan obat sekresi insulin dan terapi insulin. Syarat dan prinsip diet DM harus dipatuhi memenuhi energi, karbohidrat, lemak, protein, natrium, serat sehingga status gizi tetap optimal.
Salah satu kewajiban umat muslim diseluruh dunia pada bulan suci ramadhan adalah melaksanakan ibadah puasa, tidak terkecuali untuk penderita diabetes mellitus. Pada prinsipnya, penderita DM diperbolehkan menjalankan ibadah puasa dengan melakukan konsultasi kepada dokter untuk pemeriksaan penetapan kategori risiko boleh tidaknya penderita DM berpuasa apabila kadar gula darah terkontrol dengan baik dan tidak memiliki penyakit serius lainnya seperti penyakit jantung atau ginjal. Konsultasi juga dalam pengaturan makanan kepada ahli gizi.
Tujuan Tatalaksana DM adalah agar diabetisi dapat mengatur dietnya sedemikian rupa sehingga tercapai keadaan sehat dan nyaman dengan pengendalian kadar gula darah dalam batas normal.
Distribusi asupan energi sehari selama bulan Ramadhan

Prosentase dari Total kalori/hari

Sahur

30-40%

Buka Puasa

40-50%

Selingan (1-2 kali)

10-20%

 

Sumber : IDF& DAR Internasional Alliance, 2016

Bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan

SumberBahan Makanan yang DianjurkanBahan Makanan Yang Tidak Dianjurkan
  Karbohidrat kompleksNasi, roti, mi, kentang, singkong, ubi, sagu, dll. Diutamakan yang berserat tinggi  –
    Karbohidrat sederhana    –Gula, madu, sirup, jam, jeli, tarcis, dodol, kue – kue manis, buah yang diawet dengan gula, susu kental manis, minuman botol ringan, es krim
      ProteinDianjurkan yang tidak mengandung tinggi lemak, seperti seperti daging rendah lemak, ikan, ayam tanpa kulit, susu rendah lemak, keju rendah lemak, kacang kacangan, tahu, tempe    Sumber protein yang tinggi kandungan kolesterol, seperti jeroan, otak
      LemakDalam jumlah terbatas. Makanan dianjurkan diolah dengan cara dipanggang, dikukus, ditumis, disetup, direbus, dibakarSumber protein yang banyak mengandung lemak jenuh, dan lemak trans antara lain daging berlemak dan susu full cream. Makanan siap saji cake, goreng
  Sayur dan buahDianjurkan mengonsumsi cukup banyak sayuran dan buah  –
      Mineral      –Sumber natrium antara lain adalah garam dapur, vetsin, soda dan bahan pengawet, seperti natrium benzoat dan natrium nitrit.
Hindari bahan makanan yang mengandung bahan tersebut antara lain : ikan asin, telur asin, makanan
yang diawetkan

Pengaturan Diet Terkait Puasa Ramadhan

  1. Segeralah lakukan berbuka puasa ketika adzan magrib sudah berkumandang. Diawali dengan Ta’jil, yaitu minum untuk menanggulangi dehidrasi, ditambah dengan 1- 2 buah kurma / buah segar / slada buah untuk menaikkan kadar gula darah. Hindarkan makanan ta’jil seperti kolak
  2. Setelah sholat maghrib dilanjutkan makan lengkap / makanan utama. Dianjurkan mengikuti pola menu seimbang
  3. Setelah tarawih atau sebelum tidur dapat mengkonsumsi snack
  4. Diwajibkan sahur dan sebaiknya pelaksanaannya dilambatkan mendekati imsak. Upayakan cukup protein dan lemak, sesuai anjuran
  5. Masukkan menu sayur dan buah pada saat sahur dan berbuk. Karbohidrat tinggi serat sangat dianjurkan setiap kali makan
  6. Lakukan aktifitas rutin seperti biasanya, dan olah raga dapat dilakukan menjelang berbuka puasa
  7. Batasi makanan gorengan dan berlemak
  8. Kurangi mengkonsumsi makanan tinggi natrium untuk mengurangi risiko dehidrasi
  9. Dianjurkan tetap minum 8 gelas sehari ( 1 jam sekali ). Pilih minuman bebas gula hindari soft drink. Minumlah setelah pergi ketoilet untuk mengganti yang dikeluarkan dan minumlah kembali saat imsak
  10. Bila terjadi gejala hipoglikemi diharuskan segera berbuka puasa

Pelaksanaan ibadah puasa ramadhan bagi diabetisi dapat berjalan secara aman dan nyaman tetap mengikuti prinsip, distribusi energi sehari, pengaturan diet, pemakaian obat, dan pelaksanaan olahraga sesuai dengan DM saat puasa ramadhan. Apabila saat berpuasa terjadi gangguan kesehatan seperti lemas, sakit kepala, jantung berdebar- debar, keringat dingin, gemetar, seperti akan pingsan,  maka segeralah periksa  ke dokter untuk mengatasi gejala yang timbul dan dokter akan mengkonsultasikan diet ke ahli gizi. Mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi ini tetap menjaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup sehat dan 5M (mencuci tangan, memakai masker, menghindari kerumunan, menjaga jarak dan mengurangi mobilitas).

Contoh menu diet puasa untuk Diabetes :

  1. Buka puasa :
    1. Nasi putih
    1. Ayam asam manis
    1. Tahu goreng
    1. Sop gambas + wortel
    1. Buah pepaya
  • Setelah tarawih
    • Martabak
    • Jus alpukat
  • Sahur
    • Nasi putih
    • Semur daging
    • Sayur kare
    • Tempe mendoan
    • Pisang ambon

Best Regrads :

Puji Astuti, SKM,RD Ahli Gizi

RSUD dr Gondo Suwarno Ungaran