Pandemi berlangsung entah sampai kapan. Hari – hari yang dijalani tidak bisa bebas seperti biasa. Ada kekhawatiran yang berlangsung lama. Umumnya orang mengalami kejenuhan dan kebosanan. Jika dibiarkan, hal ini bisa berakibat buruk bagi kesehatan mental. Oleh karenanya mari kita tingkatkan kesehatan mental dan spiritual agar tetap sehat dan bahagia.
Dalam Pedoman Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial pada Pandemi Covid-19, disebutkan untuk meningkatkan kesehatan jiwa dan psikososial bisa dengan membangun emosi yang positif, pikiran posirif, spiritual yang baik dan hubungan sosial yang positif. Cara membangun emosi positif dengan bergembira dan melakukan hoby sendiri atau bersama keluarga dan teman. Salah satunya dengan membaca.
Membangun Emosi yang positif
Dikarenakan pandemik menuntut kita menghindari kerumunan, maka membaca buku merupakan salah satu kegiatan yang direkomendasikan. Membaca bisa menjadi kebiasaan jika dibiasakan. Orang – orang yang sudah terbiasa membaca akan selalu ketagihan untuk membaca lagi dan lagi. Dengan membaca akan terus membuat si pembacanya haus bahan bacaan. Jika sudah mempunyai hobi membaca, tentu membaca menjadi aktivitas yang menyenangkan. Tempat refreshing dari kesibukan sehari – hari.. Membaca novel misalnya, membuat kita terhanyut sejenak dalam alur dan cerita yang dibuat penulis, sehingga lepas sejenak dari persoalan hidup yang dihadapi. Menurut ahli, membaca juga bisa menurunkan resiko stress dan depresi. Hal ini disebutkan sama efektifnya dengan melakukan yoga. Nah, masih belum percaya, silahkan buktikan sendiri ya!
Jika hoby yang lain seperti olahraga lebih menyenangkan jika dilakukan bersama – sama, maka membaca bisa dilakukan sendiri maupun bersama teman atau keluarga. Tidak perlu keluar rumah juga. Jadi dimasa pandemik sangat tepat menyalurkan hoby membaca. Membaca bisa dilakukan semua kalangan, mulai anak – anak, remaja, dewasa hingga lanjut usia. Khusus bagi anak sekolah, dimana sekolah juga dari rumah, maka setelah menyelesaikan tugas sekolah, bisa diselingi membaca buku untuk hiburan sehingga tidak bosan dirumah.
Membangun pikiran positif
Dalam masa pandemic, membangun pikiran positif mungkin tidak mudah, tapi bisa dicoba salah satunya dengan membaca. Kita bisa membaca berbagai jenis buku, menyesuaikan dengan kegemaran dan juga kebutuhan. Bisa buku fiksi seperti novel, komik, kumpulan puisi, atau buku non fiksi misalnya pengetahuan bercocok tanam, cara mengelola keuangan, buku agama atau buku – buku pengembangan diri (motivasi).
Sebagai contoh informasi tentang covid-19, informasi yang beredar belum semua bisa dipastikan kebenarannya. Menangkal hoaks sangatlah penting. Untuk menangkal hoaks perlu membaca buku pengetahuan yang sumbernya dapat dipercaya. Misalnya jika buku informasi kesehatan, dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan.
Buku yang dibaca semasa pandemi juga bisa menjadi referensi dalam melakukan kegiatan tertentu. Sebagaimana disebutkan diatas, Buku tetang Bercocok tanaman hias. Jadi setelah membaca buku ini, bisa mempraktikkan menanam tanaman hias. Mengisi pandemi dengan kegiatan bermanfaat dan menyenangkan membuat pikiran kita terbuka. Ternyata dirumah pun bisa melakukan hal bermanfaat, tidak melulu berkomentar negatif dalam kondisi bencana.
Membangun hubungan sosial yang positif
Buku bacaan kita banyak sumbernya. Ada membaca buku secara fisik maupun virtual yang dibaca lewat layar handphone atau layar komputer. Untuk menjaga kesehatan mata lebih disarankan membaca buku secara langsung. Buku koleksi pribadi yang sudah pernah dibaca, bisa dibaca ulang. Bisa juga dipinjamkan kepada teman atau saudara, jadi buku tersebut lebih bermanfaat. Jika tidak mempunyai buku atau sudah bosan dengan buku yang sudah dibaca bisa mengunjungi perpustakaan terdekat atau membeli buku secara online. Saling meminjamkan buku bisa membangun hubungan social yang positif dengan teman atau sudara. Jika meminjam buku ke perpustakaan bersama teman misalnya, bisa saling meningatkan kapan waktu mengembalikan dan rencana akan meminjam buku apa lagi. Salah satu cara membangun hubungan social yang positif dengan menghindari diskusi negatif. Misalnya, selama pandemik karena saling menukar pinjaman buku, maka hal – hal yang didiskusikan seputar buku itu. Tidak perlu misalnya debat menjelek – jelekkan pemerintah yang tidak berfaedah. Justru, mungkin jika dari buku yang dibaca, akan melahirkan ide atau gagasan yang mendukung program pemerintah dalam penanganan pandemik.
Membangun spiritual yang baik
Disamping membaca buku sebagai hiburan, perlu juga membaca kitab suci, buku – buku agama atau buku – buku motivasi pengembangan diri. Hal ini bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan kita dalam beragama juga dalam pengamalannya. Sikap pesimis terkadang muncul karena pandemi yang berlangsung lama dan kasus covid-19 yang semakin banyak. Membaca buku – buku agama dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan seseorang sehingga secara tidak langsung seseorang akan memiliki sifat sabar dan tabah. Sifat sabar dan tabah itulah yang menjadikan seseorang lebih optimis dalam menghadapi bencana sehingga selalu yakin akan pertolongan Tuhan dalam kondisi sesulit apapun.
Jadi, mari biasakan untuk membaca, karena bukan hanya jendela dunia namun juga jendela kesehatan jiwa dan raga. Selamat membaca.
Referensi:
1.Pedoman Dukungan Kesehatan Jiwa & Psikososial pada Pandemi Covid-19, Kemenkes RI, 2020
2.https://www.halodoc.com/artikel/manfaat-membaca-buku-untuk-otak, diakses 17 November 2020
3.https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200423134129-284-496531/7-manfaat-membaca-buku-setiap-hari ,
diakses 17 November 2020
Best Regrads : Dewi Wulandari