Lawan Stigma Penderita Kusta/Lepra

Kusta bukan penyakit kutukan. Penyakit ini memang mudah sekali ditularkan seperti hanya covid-19 saat ini yang menular melalui percikan saluran pernafasan (droplet). Kusta atau lepra disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Terdapat juga faktor resiko seseorang mudah terkena kusta seperti : Bersentuhan dengan hewan penyebar bakteri kusta, seperti armadillo atau simpanse, menetap atau berkunjung ke kawasan endemik kusta dan memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh.
Gejala kusta pada awalnya tidak tampak. Kasus gejala kusta baru bisa terlihat setelah bakteri kusta berkembang biak dalam tubuh penderita selama 20–30 tahun. Beberapa gejala kusta yang dapat dirasakan penderitanya:
• Mati rasa di kulit, termasuk kehilangan kemampuan merasakan suhu, sentuhan, tekanan, atau rasa sakit
• Muncul lesi pucat, berwarna lebih terang, dan menebal di kulit
• Muncul luka tapi tidak terasa sakit
• Pembesaran saraf yang biasanya terjadi di siku dan lutut
• Otot melemah, terutama otot kaki dan tangan
• Kehilangan alis dan bulu mata
• Mata menjadi kering dan jarang mengedip
• Mimisan, hidung tersumbat, atau kehilangan tulang hidung
Sampai saat ini belum ada vaksin untuk mencegah kusta. Untuk itu perlu upaya agar tidak terjangkit kusta dengan cara hindari kontak dengan hewan pembawa kusta, hindari bepergian ke daerah endemic kusta, pemahaman yang benar tentang kusta agar tidak menghakimi orang yang kena kusta itu kutukan dari Tuhan.
Mari cegah kusta
Diolah dari berbagai sumber
Salam Germas: sehat, bugar, produktif
Selamat hari kusta sedunia (27 Januari)
Best Regrads : Dewi Wulandari,SKM