pengetahuanumum

KONTAK ERAT COVID-19 DAN BAGAIMANA TINDAKLANJUTNYA ??

Akhir –akhir ini banyak kasus Covid-19 terjadi pada Cluster Keluarga. Pakar Epidemiologi Universitas Griffith Australia menyebutkan bahwa cluster keluarga bisa berkontribusi hingga 85% terhadap peningkatan kasus positif. Karena dalam keluarga atau di rumah kita merasa aman sehingga terkadang abai terhadap protocol kesehatan.

Bagaimana jika ada anggota keluarga yang terkonfirmasi atau positif COVID-19?

Jika dalam sebuah keluarga terdapat salah satu anggota keluarga yang terkonfirmasi atau positif Covid-19 maka anggota keluarga yang lain merupakan kontak erat. Kontak Erat adalah orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi COVID-19. Riwayat kontak pada keluarga yang dimaksud :

  1. Kontak tatap muka/berdekatan dengan jarak kurang dari 1 meter selama 15 menit atau lebih
  2. Sentuhan fisik langsung
  3. Menggunakan barang-barang secara bersamaan/bergantian.

Kontak erat yang sudah tertular dan sedang masa inkubasi akan mengalami gejala ringan hingga berat pada waktu tertentu dan bisa menularkan sejak beberapa hari sebelum merasakan gejala. Untuk itu Penting untuk kontak erat menjalani karantina dan memonitor kondisinya terkait munculnya gejala. Ingat masa inkubasi setiap orang sangat bervariasi. Ada 2 kemungkinan yang bisa terjadi pada kontak erat yaitu TIDAK TERTULAR dan TERTULAR dan masuk dalam masa inkubasi.

Apa yang harus dilakukan jika menjadi Kontak Erat ?

  1. Jika tidak dilakukan Test
  • Karantina dilakukan minimal 10 hari
  • Keluarga yang kontak erat karantina dan tetap berada di rumah (tidak diperbolehkan pergi kelaur rumah)
  • Jangan pindah ke rumah saudara/teman lain karena akan menambah kontak erat lainnya. Jika tetap pindah maka harus karantina di tempat tersebut.

2. Jika melakukan Test

  • Tes PCR dilakukan di hari ke 3 – 5 setelah kontak terakhir, jika hasil negative tetap karantina sampai hari ke-7
  • Test Swab antigen di hari ke 2-3 setelah kontak terakhir, Jika hasil negative tetap lanjutkan karantina dan swab diulang 5 hari kemudian

Apa yang harus dilakukan jika hasil test negatif ataupun positif ?

  1. Jika Hasil Test Negatif
  • Jika ada gejala, kemungkinan hasil tersebut adalah negatif palsu (false negative) karena terlalu dini diperiksa atau karena jumlah virus dalam tubus masih sedikit. Jadi jangan terburu-buru memastikan bahwa bukan COVID. Tetap lakukan karantina mandiri
  • Jika tidak ada gejala tetapi kontak erat dengan penderita COVID-19. Itu berarti bahwa tidak terinfeksi namun tetap dalam keadaan sakit dan tetap karantina selama 14 hari .
  • Jika tidak ada gejala dan tidak kontak erat dengan penderita COVID-19 maka tidak perlu melakukan karantina mandiri.
  • Walaupun hasil test negative masa inkubasi masih tetap berlangsung hingga 14 hari untuk itu Tetap konsultasikan kondisi anda ke fasilitas kesehatan terdekat sejak awal karantina untuk monitoring gejala dan interpretasi hasil test

2. Jika Hasil Test Positif

  • Jika tidak ada gejala, lakukan karantina mandiri selama minimal 10 hari
  • Jika memiliki gejala, lanjutkan isolasi minimal 10 hari setelah gejala membaik dan tidak ada demam selama minimal 24 jam tanpa menggunakan obat penurun demam.
  • Tetap konsultasikan kondisi anda ke fasilitas kesehatan terdekat

Gejala yang harus diwaspadai oleh kontak erat saat masa inkubasi yaitu

  • Gejala sangat ringan : masuk angin, rasa tidak enak badan
  • Gejala Ringan : Flu, Demam, batuk pilek, anosmia, nyeri kepala, nyeri tenggorokan, nyeri otot, mual muntah, diare dan lain-lain
  • Gejala Sedang : Gejala ringan ditambah batuk berdahak, rontgen pneumonia, saturasi oksigen >90%
  • Gejala Berat : Gejala Sedang ditambah sesak, saturasi oksigen turun <90%

Protokol kesehatan harus selalu diterapkan dalam pelaksanaan karantina yaitu selalu memakai masker, sesering mungkin cuci tangan pakai sabun,cmenjaga jarak, menjauhi kelompok rentan (Lansia, anak-anak,orang dengan penyakit bawaan) dan tidak mobilitas.

Sumber :

  1. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 Revisi 5, Kementrian Kesehatan : Juli 2020
  2. Kepmenkes RI No. HK.01.07/Menkes/3602/2021 tentang Perubahan atas Kepmenkes no. HK.01.07/Menkes/446/2021 tentang Penggunaan Rapid Diagnostic Test antigen dalam pemeriksaan Covid-19
  3. https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/testing/diagnostic-testing.html Test for Current Infection diakses tanggal 6 Juli 2021
  4. https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/if-you-are-sick/end-home-isolation. When You Can be around Others After You Had or Likely Had COVID-19 diakses tanggal 6 Juli 2021
  5. https://m.medcom.id/gaya/fitness-health/Wb747zPk-ini-maksud-dari-negatif-palsu-pada-tes-swab diakses tanggal 6 Juli 2021
  6. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20200714/2834469/kemenkes-kenalkan-istilah-probable-suspect-kontak-erat-dan-terkonfirmasi-covid-19/ diakses tanggal 6 Juli 2021
  7. https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-54106027 Klaster keluarga Covid-19: Terjadi di lima kota besar di Indonesia, pakar sebut bisa berkontribusi hingga 85% terhadap peningkatan kasus positif diakses 6 Juli 2021

Best regrads : Ayu Virahani, SKM

Comment here